Seperti layaknya manusia biasa yang memiliki banyak cerita , saya pun
demikian . Dengan banyaknya cerita yang hadir , kali ini saya ingin berbagi
kisah mengenai perjalanan pendidikan saya . Mungkin , seperti manusia indonesia
pada umumnya saya bersekolah mulai dari TK , SD , SMP , SLTA , bahkan sampai
bangku kuliah . Namun , kesempatan kali ini tidak saya gunakan untuk bercerita
dari awal perjalanan pendidikan saya . Saya hendak berbagi pengalaman saya
ketika masuk dalam bangku kuliah , walaupun nanti saya sedikit cerita dari awal
saya belajar di bangku sekolah . Oke , kita mulai ceritanya .
Saya adalah manusia sederhana yang lahir dan besar di kota kecil di
sebelah barat kota Solo – walaupun saya lebih suka menyebutnya kota
surakarta – yang bernama Karanganyar . Karanganyar – kami menyebutnya –
kabupaten yang dekat dengan Gunung Lawu , gunung yang menjadi perbatasan antara
Jawa Tengah dan Jawa Timur .
Disini perjalanan cerita ini akan bermula , saya memulai perjalanan ini
dengan masuk ke TK ( Taman Kanak-kanak ) islam di Karanganyar , lalu saya
melanjutkan ke SD Negeri , lalu ke SMP Negeri , lanjut di bangku SMK Negeri dengan
mengambil Jurusan Teknik Pemesinan . Layaknya , siswa SMK pada umumnya yang
dikaitkan dengan dunia kerja , saya pun sama . Selama sekolah dalam 3 tahun
lamanya , saya banyak belajar keahlian , tentunya belajar keahlian Teknik
Pemesinan .
Masa menikmati pakaian putih abu-abu hampir usai , saya pun mendaftar
bekerja ke sebuah perusahaan yang besar di indonesia melalui sekolah . Tahap
demi tahap saya lalui dengan mudahnya – dalam hati saya – sampai masuklah
tahap terakhir sebelum penerimaan kerja , untuk info saja , saya masih
berstatus pelajar saat melalui tahap ini .
Tahap terakhir saya adalah MCU ( Medical Check-Up ) dimana saya
diperiksa mengenai kesehatan saya , untuk selanjutnya masuk ke dunia perusahaan
. Tak selayaknya teman-teman saya , saya memiliki kekurangan mata saya yang
minus . Saya sebenarnya tidak sebegitu percaya diri untuk mendaftar kerja ke
perusahaan besar , seperti yang saya daftar ini .
Lanjut , cerita kali ini saya persingkat , setelah tahap MCU saya dengan
percaya dirinya anggap enteng untuk tidak daftar perusahaan lain dan
memprediksi untuk masuk . Seperti prasangka kalian , saya tidak masuk dalam
daftar calon pegawai perusahaan besar ini . Saya lulus SMK dan selama 2 bulan
bekerja , lalu dengan hati saya yang masih berkeinginan besar untuk melanjutkan
ke jenjang bangku kuliah . Ada seorang guru SMK saya memberikan tawaran untuk
kuliah dan dibiayai dalam proses perkuliahan oleh teman guru SMK saya . Tentu ,
dengan sedikit senang dan tak percaya saya antusias menerima tawaran kuliah
tersebut .
Sebagai informasi , di Soloraya memiliki banyak Universitas yang menawarkan
ciri khasnya mereka . Setelah banyak saya berbincang dengan guru saya , saya
memutuskan untuk mendaftar UMS ( Universitas Muhammadiyah Surakarta ) . Dalam
banyak benak manusia soloraya UMS merupakan universitas yang memiliki daya
tarik akan kebagusannya dalam kegiatan belajar mengajar dan kualitas kampusnya
.
Sebelum masuk ke cerita dimana saya mendaftar ke UMS , saya merasakan
ketidak-percayaan saya untuk mendaftar di kampus ini . Bagaimana tidak ? Saya
yang sebelumnya masuk dalam bangku SMK dimana hanya ada sedikit mimpi dalam
benak untuk masuk ke dunia perkuliahan , perasaan senang dan tidak percaya diri
ada dalam diri ini sebelum masuk ke UMS .
Pendaftaran dan proses di dalamnya dalam pendaftaran mahasiswa baru di
UMS sudah saya lalui , perasaan lega pun menghampiri saya . Dalam perkiraan
saya pendaftaran perkuliahan yang rumit agaknya tidak berlaku saat saya
mendaftar di UMS , saya cukup senang . Sebelumnya perasaan saya yang menanggap
pelajar SMK tidak bisa melanjutkan belajar ke jenjang lebih tinggi seperti
universitas , sepertinya salah .
Pengalaman dan sambutan awal saya dalam pendaftaran masuk kuliah
sepertinya sedikit banyak memberikan dorongan semangat dalam saya untuk belajar
– Uhuy – Pertama kegiatan perkuliahan dimulai yang ada perasaan saya
adalah bagaimana untuk saya belajar dengan semangat selama kuliah .
Saya dapati sedikit banyak cerita dengan besarnya biaya kuliah – bahkan
disebut kemahalan - di UMS , seperti masyarakat pada umumnya saya masih
percayai hal tersebut . Perasaan dan kepercayaan ini hendak menghilang semenjak
saya memulai petualangan pendidikan saya di UMS .
Sedikit pengalaman dan cerita yang saya dapatkan dan tahu , mungkin
banyak persepsi mengenai biaya tersebut . Namun , dengan kualitas kampus baik
sarana dan prasarana dengan model kurikulum yang diterapkan tidak mengherankan
biaya yang dikeluarkan sedikit besar , walaupun dalam persepsi lain biaya di
UMS cukuplah murah dengan hal-hal yang ada di dalamnya . Apalagi dengan status
kampus ini , kampus swasta memiliki tanggungan biaya sendiri dalam kegiatan
perkuliahan .
Pengalaman pendidikan saat masuknya saya ke UMS , memberi sedikit banyak
pengetahuan . Bagaimana tidak ? Saya memiliki banyak penafsiran , sedangkan
saya tidak memiliki pengalaman dan informasi mengenai hal sesuatu . Maka dari pemikiran
dan pengalaman tersebut saya mengerti , ternyata ada benarnya juga paribahasa “
Jangan melihat buku dari covernya “ . Untuk menutup secuil kisah cerita
saya , saya berharap teman-teman bisa mengembangkan bakat teman-teman , baik
skill akademis maupun non-akademis . Siapa tahu kita bisa bertemu di tingkat teratas
disana dalam impian kita . Pengalaman saya hanya sedikit dari pengetahuan yang
dapat perjalanan hidup berikan , tidak semua perlu dibenarkan , karena
pengalaman bukan untuk dibenarkan namun untuk dimengerti sebagai pengalaman .
Salam .
0 Komentar